Kamis, 18 Agustus 2011

Memberi Makan Orang Yang Puasa


Bersemangatlah wahai saudariku _mudah-mudahan Allah Ta’ala memberkatimu dan memberi taufik kepadamu untuk mengamalkan kebajikan dan taqwa- untuk memberi makan orang yang puasa karena pahalanya besar dan kebaikannya banyak.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda

“ Barang siapa yang memberi buka orang yang puasa mka dia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya orang yang berpuasa tampa mengurangi pahalanya sedikitpun.”

(HR. Ahmad dalam Musnadnya, Tirmidzi dalam Jami’nya, Ibnu Majah dalam Sunannya, dan Ibnu Hiban dalam Shahihnya, dan dishahihkan oleh Tirmidzi)

Orang yang puasa hendaknya memenuhi undangan makan saudaranya, karena barang siapa yang tidak menghadiri undangan berarti telah durhaka kepada Abul Qasim shallallahu ‘alaihi wasallam. Dia harus berkeyakinan bahwa Allah Ta’ala tidak akan menyia-nyiakan sedikitpun amal kebaikannya, tidak akan dikurangi pahalanya sedikitpun.
Orang yang diundang disunnahkan mendo’akan yang mengundang setelah selesai makan dengan do’a-do’a dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, diantaranya

أَكَلَ طَعَامَكُمْ الأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمْ المَلاَئِكَةُ وَأَفْطَرَ عِنْدَكُمْ الصَّائِمُوْن

“Telah makan makanan kalian orang-orang baik, dan para malaikat bershalawat (mendo’akan kebaikan) atas kalian, dan orang-orang yang berpuasa telah berbuka disisi kalian.” (HR. Abi Syaibah dalam Mushonnaf 3/100, Ahmad dlam Musnadnya 3/118, Nasa’i dalam ‘Amalul Yaum:268, Ibnu Sunni dalam Amal Yaum:129, Abdurrazaq dalam Mushannaf 4/311 dan sanadnya shahih)

اللّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِي وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِي

“Ya Allah, berilah makan orang yang memberi ku makan, berilah minum orang yang memberiku minum” (HR. Muslim dalam Shahihnya 2055 dari Miqdad)

اَللّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَبَارِكْ فِيْمَا رَزَقْتَهُمْ

“Ya Allah, ampunilah mereka dan rahmatilah, berilah barokah pada seluruh rejeki yang Engkau berikan.” (HR. Muslim dalam Shahihnya 2042 dari Abdullah bin Busrin)

***
muslimah.or.id
diambil dari buku Panduan Dan Koreksi Amal Ibadah Di Bulan Ramadhan karya Arif Fathul Ulum bn Ahmad Saifullah, Majelis Ilmu
Read More..

Senin, 15 Agustus 2011

Selamat Menunaikan Ibadah Puasa





Read More..

Pengurus Harian MTA Raudhatul Huffazh

Pengurus Harian

Pimpinan :
H. Rudi Ahmad, S.Pd.I

Sekertaris :
Muslimin Amin, S.Pd.I

Bendahara :
Muslimin Amin, S.Pd.I

Humas & Operasional :
Syaifoedien

Koord. Bagian Tahfizh :
Wahyuddin Hamzah

Koord. Bagian Bahasa :
Abdullah Mustadi

Staf Pengajar
Tahfizh :
Ust. Wahyuddin Hamzah
Ust. Mad Gani
Ust. Al Iskandar Bahar
Ust. Hermawan
Ust. Takbir

Bahasa Arab :
Ust. H. Rudi Ahmad, S.Pd.I
Ust. Muslimin Amin, S.Pd.I
Ust. Abdullah Mustadi
Ust. Riyanto


Read More..

Rabu, 03 Agustus 2011

Ayo Beramal Investasi Akhirat


Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah
adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh tangkai,
pada tiap-tiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki,
dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui. (QS. Al Baqoroh 261)

  
                                                                          
Read More..

Senin, 01 Agustus 2011

Al Qur’an Yang Mulia


Tujuan :
1. Memahami keutamaan membaca Al Qur’an dan adab-adab terhadapnya.
2. Termotivasi untuk membaca dengan baik, mempelajari dan mengamalkannya


I. Pendahuluan
Al Qur’an adalah pedoman hidup setiap muslim. Di dalamnya berisi panduan aturan hidup dan kehidupan antara manusia dengan Tuhan, alam, masyarakat dan dirinya sendiri. Bila seseorang mendekati sumber hidayah ini Insya Allah akan tersentuh dengan petunjukNya dan bila tidak mendekat-Nya akan jauh dari hidayah-Nya.
Bagi setiap muslim berinteraksi dengan Al Qur’an menjadi suatu kebutuhan untuk menyemarakkan cahaya Islam dalam kehidupannya. Dalam berinteraksi dengan Al Qur’an dibutuhkan kebersihan hati dan diri dari cinta dunia. Dengan demikian akan terbentuk motivasi yang kuat untuk mempelajari, menghayati dan mengamalkan Al Qur’an.

Mu’min yang berinteraksi secara baik dengan Al Qur’an akan mendapat posisi yang baik di sisi Allah. Dalam sebuah hadits Rasulullah SAW bersabda “Perumpamaan mu’min yang membaca Al Qur’an ibarat buah utrujah (sejenis limau), baunya harum dan rasanya lezat. Orang mu’min yang tidak membaca Al Quran ibarat buah kurma, tidak berbau tapi manis rasanya. Orang munafik yang membaca Al Qur’an ibarat buah raihanah, baunya sedap dan rasanya pahit. Dan orang munafik yang tidak membaca Al Qur’an ibarat buah petola, tidak berbau dan rasanya pahit”. (HR. Bukhari, Muslim).

Dalam lintasan sejarah, terukir prestasi gemilang yang dicapai oleh jiwa-jiwa Qur’ani yang dimiliki para sahabat (generasi pertama). Sebagai contoh Abdullah bin Ummi Maktum dengan keterbatasan penglihatan karena buta namun ia mampu berjihad dan komitmen terhadap shalat jama’ah. Amr bin Al Jumuh walaupun kakinya pincang semangat jihadnya yang tinggi ditampilkan dalam perang Uhud.

Utsman bin Affan dengan semangat kedermawanan yang tinggi dan masih banyak lagi.
Itulah Al Qur’an tadabburnya mampu memberi kekuatan kepada orang yang lemah, mengingatkan pada orang yang lupa, memberi semangat pada orang yang malas dan memberi inspirasi kepada orang yang ingin maju hidupnya.

Untuk dapat menghasilkan tadabbur yang benar, seorang mu’min membutuhkan 5 syarat yaitu sebagai berikut:
1. Memiliki aqidah yang benar (shahihul Aqidah)
2. Bersih hati (salamatul qolb)
3. Memahami bahasa arab
4. Memahami Tafsir bil Ma’tsur
5. Memiliki komitmen yang kuat terhadap ajaran Islam

Ketika seorang mu’min sudah memilki kriteria di atas maka Insya Allah akan merasakan bagaimana Al Qur’an memerankan fungsi utamanya yaitu mendidik dan membina jiwa-jiwa manusia agar menjadi hamba Allah yang sebenar-benarnya.

II. Pengertian Al Qur’an
Sebagai pedoman hidup Al Qur’an adalah kalam Allah yang merupakan mu’jizat diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW disampaikan kepada manusia secara mutawatir (bertahap) dan membacanya merupakan ibadah.

Al Qur’an adalah firman Allah yang berisikan petunjuk dan syari’at bagi manusia agar mendapat jalan yang benar. Al Qur’an diturunkan ke hati Rasulullah SAW dan terpelihara keasliannya hingga akhir jaman.

Dalam Al Qur’an Surat An Najm (53) : 4, Allah SWT telah memberi tahu kepada kita bahwa Al Qur’an itu tidak lain hanyalah wahyu yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai mu’jizat, Al Qur’an membuktikan bahwa Al Qur’an adalah kalamullah bukan buatan manusia. Mu’jizat ini diakui oleh para cendekiawan masa lalu dan juga sekarang. Al Qur’an menjadi rujukan utama bagi berbagai disiplin ilmu. Selain itu berbagai kabar ghaib tentang masa lampau seperti kisah kaum ‘Ad hingga masa yang akan datang yaitu datangnya kiamat terangkum dalam Al Qur’an. Dari segi kebahasaan, rangkaian kata dan susunan kalimat yang ada dalam Al Qur’an menunjukkan bahwa manusia tidak akan mampu menandinginya apalagi membuatnya, bahkan manusia ditantang oleh Allah untuk membuat tandingan Al Qur’an ( Al Baqarah (2) : 23 ).

Berbeda dengan aktivitas membaca buku lainnya, membaca/tilawah Al Qur’an menjadi ibadah. setiap membaca Al Qur’an maka pahala terus mengalir karena tilawah Al Qur’an adalah ibadah. Dalam sebuah hadits riwayat Abu Umamah Al Bahili, Rasulullah bersabda: “Bacalah Al Qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafaat kepada pembaca”. (HR. Muslim).

III. Nama-nama Al Qur’an
Al Qur’an memiliki nama-nama lain antara lain:
1. Al kitab (Kitab), QS. Al Baqarah (2) : 2
2. Al Huda (Petunjuk), QS. Al Baqarah (2) : 2, 185
3. Al Furqan (Pembeda), QS. Al Furqaan (25) : 1
4. Ar Rahmah (Rahmat), QS. Al Israa’ (17) : 82
5. Asy Syifa (Obat), QS. Yunus (10) : 67
6. Ruh, QS. Al Mu’min (40) : 15
7. Al Haq (Kebenaran), QS. Al Baqarah (2) : 147
8. Al Bayan (Penerang), QS. Ali Imron (3) : 138
9. Al Mauidzoh (Pengajaran), QS. Al Qamar (54) : 17
10. Adz Dzikru (Peringatan ), QS. Al Hijr (15) : 9
11. Busyro (Berita Gembira), QS. An Nahl (16) : 89

IV. Kedudukan Al Qur’an
1. Kitabul Naba wal akhbar (Berita dan Kabar), QS. An Naba’ (78) : 1-2
2. Kitabul Hukmi wa syariat (Kitab Hukum Syariah), QS. Al Maidah (5) : 49-50
3. Kitabul Jihad, QS. Al Ankabut (29) : 69
4. Kitabul Tarbiyah, QS. Ali Imran (3) : 79
5. Minhajul Hayah (Pedoman Hidup), QS. Al Qashash (28) : 50
6. Kitabul Ilmi, QS. Al Alaq (96) : 1-5

V. Tuntutan Iman kepada Al Qur’an
1. Al Unsubihi (akrab dengan Al Qur’an) melalui dua cara, yaitu mempelajarinya (ta’alumuhu), mengajarkannya (taklimuhi)

Agar dapat akrab dengan Al Qur’an, hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Membacanya (tilawah)
Ada sepuluh amalan dalam tilawah, antara lain:
- Memahami keagungan dan ketinggian firman AllahMengagungkan Allah
- Kehadiran hati (khusyu’)
- Tadabbur
- Tafahum (memahami secara mendalam)
- Meninggalkan hal-hal yang dapat menghalangi pemahaman Takhshish (menyadari bahwa diri merupakan sasaran yang dituju Al Qur’an)
- Taatsur (mengimbas ke dalam hati)
- Taraqqi (meningkatkan penghayatan sampai ke tingkat mengajarkan kalam dari Allah)
- Tabarriy (memandang kepada dirinya dengan pandangan ridha dan tazkiyah)

b. Fahman (Memahami dan mentadabburi isinya), QS. Muhammad (47) : 24
c. Tatbiqon (mengamalkan)
d. Hafidzon (menghapal dan memeliharanya)

2. Tarbiyatu Nafsi Bihi (Mentarbiyah diri dengan Al Qur’an), QS. Ali Imran (3) : 39
3. Taslim Wa Ahkamihi (Menerima dan tunduk kepada hukum), QS. Al Ahzab (33) : 36
4. Da’watu ilallah (Menyeru orang kepada-Nya), QS. An Nahl (16) : 125
5. Iqomatuhu Fil Ardhi (Menegakkan Al Qur’an di muka bumi), QS. Asy Syuura (42):13

VI. Akhlaq Terpuji Terhadap Al Qur’an
1. Membaca Ta’awudz sebelum membaca Al Qur’an, QS. An Nahl (16) : 98
2. Membaca Al Qur’an secara tartil/perlahan-lahan, QS. Al Muzzammil (73) : 4
3. Lapang dada menerima Al Qur’an, QS. Al A’raf (7) : 2
4. Mendengarkan baik-baik bacaan Al qur’an, QS. Al Anfal (8) : 2-4

VII. Akhlaq Tercela Terhadap Al Qur’an
Mentertawakan peringatan (tidak mengindahkan) Al Qur’an, QS. Adh Dhuhaa (93) : 59-62

VIII. Bahaya Melupakan Al Qur’an
1. Kesesatan yang nyata, QS. An Nisa (4) : 60
2. Sempit dada, QS. Al An’am (6) : 125
3. Kehidupan yang serba sulit, QS. Thaahaa (20) : 124
4. Mata hati yang buta, QS. Al Hajj (22) : 46
5. Hati menjadi keras, QS. Al Hadiid (57) : 16
6. Zalim dan hina, QS. As Sajdah (32) : 22
7. Bersahabat dengan syaithan, QS. Az Zukhruf (43) : 36
8. Lupa pada diri sendiri, QS. Al Hasyr (59) : 19
9. Fasiq, QS. Ar Ra’d (13) : 19-20
10. Nifaq, QS. An Nur (24) : 49-50

IX. Syarat agar dapat mengambil manfaat dari Al Qur’an
1. Bersikap sopan (niat yang baik, hati dan jasad bersih)
2. Baik dalam talaqqi (membaca Al Qur’an secara tertib)
3. Berorientasi kepada tujuan yang asasi dari Al Qur’an
4. Mengikuti cara interaksi sahabat dengan Al Qur’an
Read More..

Daftar Santri MTA Raudhatul Huffazh

NAMA - NAMA SANTRI
PONDOK PESANTERN RAUDHATUL HUFFAZH
PONDOK CABE TANGERANG SELATAN


1.
N a m a : Bachrudin Marto Sukarto
T T L : Watu Lendo, 2 Februari 1994
A s a l : Flores Manggarai Barat
Jml Hafalan : 9 juz

2.
N a m a : Muhammad Faiz
T T L : Bone, 29 September 1994
A s a l : Pinrang Sulawesi Selatan
Jml Hafalan : 10 juz

3.
N a m a : Zaid Abd Al-fattah
T T L : Lampung, 13 Desember 1989
A s a l : Lampung
Jml Hafalan : - juz

4.
N a m a : Muhammad Hamzah
T T L : Depok, 24 April 1994
A s a l : Depok
Jml Hafalan : 11 juz

5.
N a m a : Abdul Harits
T T L : Pancordao, 2 Maret 1989
A s a l : Pancordao, Lombok Tengah
Jml Hafalan : 12 juz

6.
N a m a : Tri Rosma Habika
T T L : Pacitan, 21 Juli 1988
A s a l : Salatiga – Jawa Tengah
Jml Hafalan : 6 juz

7.
N a m a : Catur Rizal Pamungkas
T T L : Salatiga, 10 Mei 1995
A s a l : Salatiga, Jawa Tengah
Jml Hafalan : 6 juz

8.
N a m a : Mukammil
T T L : Sinjai, 21 Januari 1996
A s a l : Sinjai, Sulawesi Selatan
Jml Hafalan : 8 juz

9.
N a m a : Muhammad Ishomullah
T T L : Jakarta, 31 Desember 1994
A s a l : Jakarta
Jml Hafalan : 6 juz

10.
N a m a : Ahmad Humaid
T T L : Sinjai, 17 Oktober 1994
A s a l : Sinjai, Sulawesi Selatan
Jml Hafalan : 4 juz

11.
N a m a : Muhammad Irwan
T T L : Pinrang, 15 Mei 1994
A s a l : Pinrang, Sulawesi Selatan
Jml Hafalan : 8 juz

12.
N a m a : Muhammad Mustofa
T T L : Makka, 05 Desember 1996
A s a l : Bali
Jml Hafalan : 4 juz

13.
N a m a : Khair
T T L : Makassar, 28 November 1994
A s a l : Makassar, Sulawesi Selatan
Jml Hafalan : 7 juz

14.
N a m a : Guruh Asy-syihabuddin Abdul Jabbar
T T L : Subang, 18 Februari 1998
A s a l : Pulomas, Tempuran – karawang
Jml Hafalan : 3 juz

15.
N a m a : Jumaseng
T T L : Raha 11 September 1987
A s a l : Muna – Sulawesi Tenggara
Jml Hafalan : 7 juz

16.
N a m a : Yasin Abdul Fattah
T T L : 17 Agustus 1996
A s a l : Subang Jawa Barat
Jml Hafalan : 2 juz

17.
N a m a : Harfi Efendi
T T L : 31 Desember 1992
A s a l : Lombok NTB
Jml Hafalan : 5 juz

18.
N a m a : Santun Hartono
T T L : 21 Agustus 1989
A s a l : Lombok NTB
Jml Hafalan : 10 juz

19.
N a m a : Fikri Iman Nurdin
T T L : 11 Mei 1995
A s a l : Raja Mandala Bandung
Jml Hafalan : - juz

20.
N a m a : Sahlan
T T L : 17 Desember 1989
A s a l : Pontianak, Kalimantan Barat
Jml Hafalan : 7 juz

21.
N a m a : Ahmad Amir
T T L : 28 Juni 1995
A s a l : Pinrang - Sulawesi Selatan
Jml Hafalan : 2 juz

22.
N a m a : I s a
T T L : 18 September 2003
A s a l : Bandung
Jml Hafalan : - juz

23.
N a m a : Fadhel Ahmad
T T L : 13 Maret 1998
A s a l : Majene – Sulawesi Barat
Jml Hafalan : - juz

Hormat Kami
Pengurus Ma’had Tahfizh Al-Qur’an
Raudhatul Huffazh

Rudi Ahmad (Mudir)
Muslimin Amin, S.Pd.I (Sekretaris)

Read More..